1. Sistem Hard Real-Time ( HRTS )
Sistem hard real-time dibutuhkan untuk menyelesaikan critical task dengan jaminan wakti tertentu. Jika kebutuhan waktu tidak terpenuhi, maka aplikasi akan gagal. Disebut juga bahwa control system hard real-time dapan mentoleransi keterlambatan tidak lebih dari 100 micro detik. Secara umum, sebuah proses dikirim dengan sebuah pernyataan dalam waktu dimaa dibutuhkan untuk menyelesaikan atau menjalankan I/O. Kemudian penjadwalan dapat menjamin proses untuk selesai atau menolak permintaan karena tidak mungkin dilakukan. Mekanisme ini dikenal dengan resource. Oleh karena itu setiap operasi harus dijamin dengan waktu maksimum. Oleh karena itu setiap itu setiap operasi harus dijamin dengan waktu maksimum. Pemberian aminan seperti ini tidak dapat dilakukan dalam system dengan secondary stronge atau virtual memory, karena system seperti ini tidak dapat meramalkan waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi suatu proses.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah pada system pengontrol pesawat terbang terbang. Dalam hal ini, ketelambaan sama sekali tiak boleh terjadi, karena dapat berakibat tidak terkontrolnya pesawat terbang.
2. Sistem Soft Real-Time ( SRTS )
Komponen soft real-time memiliki sedikit kelonggaran. Dalam sistm ini, proses yang kritis menerima prioritas lebih daripada yang lain. Walaupun penambahan fungsi soft real-time ke system time shering mungkin akan mengakibatkan ketidakadilan pembagian sumerdaya dan mengakibatkan delay yang lebih lama atau mungkin menyebabkan starvation, hasilnnya adalah tujuan secara umum system yang dapat mendukung multimedia, grafik berkecepatan tinggi, dan varian tugas yang tidak dapat diterima dilingkungan yang tidak mendukung komputasi soft real-time.
Contoh penerapan system ini dalam kehidupan sehari-hari adalah pada alat penjualan/ pelayanan otomatis. Jika mesin yang menggunakan system ini telah lama diguakan, maka mesin tersebut dapat mengalami penurunan kualitas, misalnya waktu pelayanannya menjadi lenih lambat dibandingkan ketika mesin baru. Kterlambatan pada system ini tidak mengakibatkan kecelakaan akibat fatal lainnya, melainkan bahwa menyebabkan kerugian keuangan saja. Jika pelayanan mesin menjadi lambat, maka para pengguna dapat saja merasa tidak puas dan akibatnya dapat mengakibatkan penurunan pendapatan pemilik mesin.
Mengimplementasikan fungsi soft real time membutuhkan desaig yang hati-hati dan aspek yang berkaitan dengan system operasi. Pertama, system harus mempunyai prioritas penjadwalan, dan proses real-time memiliki prioritas tertinggi, tidak melampaui waktu, walaupun prioritas non real-time dapat terjadi. Kedua, dispatch latency harus lebih kecil. Semakin kecil latency, semakin cepat real-time proses mengeksekusi.
Untuk menjaga dispatch tetap rendah, kita butuh agar system call untuk premible. Ada bebrapa cara untuk mencapai tujuan ini. Pertama adalah dengan memasukan preemption points di durasi system call yang lama, yang memeriksa apakah prioritas pertama butuh untuk dieksekus. Jika sudah, maka contex switch mengambil alih, ketika high priority proses selesai, proses yang diinterupsi meneruskan dengan system call. Points premtion dapat diganti dengan hanya di lokasi yang aman di kernel dimana kernel instruktus tidakdapat dimodifikasi.
Metoda yang lain adalah adalah dengan membuat semua kernel preemtible. Karena operasi yang benar dapat dijamin, semua struktur data kernel harusdiproteksi dengan dengan mekanisme sinkronisasi. Dengan metode ini kernel dapat selalu di preemptible karena setiap data kernel yang sedang diupdate diproteksi dengan pemberian prioritas yang tinggi. Jika ada proses dengan prioritas tinggi ingin membaca atau memodifikasi data kernel yang sedang dijalankan, prioritas yang tinggi harus menunggu sampai proses dengan prioritas rendah tersebut selesai. Situasi seperti ini dikenal dengan priority inversion. Kenyataanya, serangkaian proses dapat saja mengakses sumberdaya yang sedang dibutuhkan oleh proses yang lebih tinggi prioritasnya.
Masaah ini dapat diatasi dengan priority-inherintance protocol, yaitu semua proses yang sedang mengakses sumber daya mendapatkan prioritas tinggi sampai selesai, prioritas proses ini, dikembalikan menjadi seperti semula.
3. Semi Hard Real-Time System (HRTS) atau Semi Soft Real-Time ( SRTS )
Metode ini merupakan gabungan antara Semi Hard Real-Time System (SRTS) atau Semin Soft Real-Time (SRTS). Dengan demikian waktu diadlinenya lebih pendek jika dibandingkan dengan Soft Real-Time (SRTS)
4. Interaktif Deadline ( Waktu Deadlinenya Bisa Ditawar )
Pada interaktif real-time, maka waktu deadlinennya bias ditawar, artinya tidak secara mutlak pada titik tertentu, tetapi tergantung dari kesepakatan yang ditentukan dan fleksibel.
5. Probabilistic / Statistik
Metode ini biasanya menggunakan teori probabilitas / teori kemungkinan denga metode statistic.
6. Intelligence RTS
Metode ini biasanya menggunakan Expert Systems / kecerdasan buatan ? Artikel Integence atau kendali cerdas.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda